Member-only story
Mengapa Kita Sulit Menuliskan Cerita tentang Diri Sendiri?
#534: Tiada yang menarik, sulit menggali detail, dan takut penilaian orang
Ketika mulai bercerita setiap hari di Medium pada akhir 2022, saya ragu untuk menuliskan pengalaman diri sendiri. Saya takut berkesan narsistik. Makanya, tulisan pertama saya berupa resensi film Midnight Diner. Namun, saya pikir, ketakutan itu perlu ditanggalkan karena pengalaman pribadi merupakan sumber ide tulisan yang melimpah. Menuliskan pengalaman pribadi juga memberikan kesempatan untuk mengenang detail peristiwa dan merenungkan maknanya.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Dua tulisan saya berikutnya berupa pengalaman dan renungan pribadi. Tulisan kedua menceritakan pengalaman teridentifikasi positif Covid-19, sedangkan tulisan ketiga merenungkan sifat saya yang malas tidur. Ternyata benar. Saat membuat tulisan kedua, saya mengasah ingatan saya tentang detail peristiwa yang saya alami. Ketika menyusun tulisan ketiga, saya meratapi, eh, merenungkan sifat saya. Sampai sekarang saya masih malas tidur, sih.
Menulis cerita tentang diri sendiri yang memiliki alur dan emosi itu sulit. Membuat kiriman media sosial untuk swafoto dengan tulisan “Bertemu dengan teman lama” atau “Menunggu pesawat untuk berlibur ke Bali” lebih…