Member-only story
TEDxUPJ
#445: Menulis membantu berpikir dan mengembangkan gagasan
“Biasanya pembicara TEDx tidak mengucapkan salam ketika mengawali paparan. Namun, rasanya kurang enak, ya? Jadi, assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi, Bapak dan Ibu.” Demikian kurang lebih pembukaan yang saya sampaikan ketika menjadi pembicara pada TEDxUPJ, 7 Maret 2024. Meski ini adalah TEDx kedua setelah TEDxUIN, saya masih belum nyaman mengikuti gaya pembicara TEDx luar negeri yang langsung bercerita tanpa salam pembuka.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Saya mendapat giliran ketiga dari empat pembicara pada TEDxUPJ Kamis pagi itu sebelum Mas Aldo Giustino (kreator konten TikTok). Pembicara sebelum kami adalah Bu Eileen Rachman (psikolog pendiri EXPERD Consultant) dan Pak Pilar Saga Ichsan (Wakil Wali Kota Tangerang Selatan [Tangsel]). Bu Eileen memaparkan latihan penguatan otot pikiran untuk kreativitas, Pak Pilar bercerita tentang upaya membangun Kota Kreatif Tangsel, sedangkan Mas Aldo berbagi kiat menciptakan konten camilan (snackable content).
Pada awal Januari, Mbak Donna Angelina mengajak saya untuk mengisi acara ini. Mbak Donna adalah dosen program studi Desain Produk di Universitas Pembangunan Jaya (UPJ). Beliau juga berprofesi sebagai desainer perhiasan dan pemain harpa. Setelah perkenalan dari Mbak…