Setengah Ribu
#500: Penamaan satuan bilangan
Saya cukup terbiasa dengan pemberian “setengah” atau “satu” untuk satuan bilangan juta, miliar, triliun, dst., misalnya “setengah juta” atau “satu miliar”. Namun, saya merasa janggal menggunakan “setengah” atau “satu” untuk satuan bilangan puluh, ratus, dan ribu, misalnya “setengah ratus” atau “satu ribu”. Sepuluh, seratus, seribu, dan sejuta cukup nyaman digunakan, tetapi semiliar, setriliun, dst. tidak atau belum lazim. Mungkin kalau nilai-nilai itu sudah ada di tabungan, saya lebih terbiasa.
Amin.
Kata yang menyatakan satuan bilangan seperti puluh dan ratus disebut nomina numeralia. Puluh, ratus, dan ribu kita warisi dari bahasa Melayu. Etimologi belas belum diketahui dengan pasti, tetapi paling tidak ada dua pendapat soal itu. Ada yang menganggap kata itu dipungut dari bahasa Jawa welas dan ada yang menduga kata itu merupakan salah ucap dari balas. Juta diserap dari bahasa Sanskerta अयुत (ayuta), sedangkan miliar dan triliun dari bahasa Belanda miljard dan triljoen.
Satuan bilangan triliun ambigu. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring mencantumkan dua arti untuknya: (1) satuan bilangan dengan 12 nol dan (2) satuan bilangan dengan 18 nol. Sekarang, kita biasanya menggunakan arti yang pertama, misalnya 1 triliun = 1.000.000.000.000. Perbedaan itu muncul karena ada dua sistem penamaan bilangan besar untuk bilangan bulat perpangkatan 10, yaitu skala pendek dan skala panjang. Skala pendek digunakan di Amerika Serikat, sedangkan skala panjang digunakan di Eropa daratan, termasuk Belanda.
Kedua sistem penamaan itu menggunakan istilah yang sama untuk arti yang berbeda. Istilah yang digunakan ialah miliun, biliun, triliun, kuadriliun, kuintiliun, dst. Satu istilah pada skala pendek seribu kali lebih besar daripada istilah sebelumnya, sedangkan pada skala panjang sejuta kali. Misalnya, satu biliun pada skala pendek sama dengan seribu miliun, sedangkan satu biliun pada skala panjang sama dengan sejuta miliun. Tabel berikut menggambarkan perbandingan kedua skala tersebut.
Pada awalnya, kita mengikuti sistem skala panjang Belanda. Dalam bahasa Belanda, seribu miliun (juta) disebut miljard (miliar), sedangkan sejuta miliun disebut biljoen (biliun). Pada 1978, Ali Wardhana, Menteri Keuangan pada saat itu, memperkenalkan sistem skala pendek dari Amerika Serikat setelah pulang dari perundingan dengan Bank Dunia. Terjadilah pencampuran dalam sistem penamaan bilangan besar kita: miliar tetap menggunakan skala panjang, tetapi triliun dan seterusnya menggunakan skala pendek. Biliun lenyap, padahal kita dapat menggunakan kata itu untuk mengganti miliar agar konsisten.
Sambil lalu, ini tulisan ke-500 saya sejak bertekad bercerita setiap hari—sudah setengah ribu tulisan. Ketika mencapai 30, 100, 300, dan 365 tulisan, saya masih bersemangat menyambut pencapaian tersebut. Sekarang, kesenangan atas keberhasilan masih ada dan tetap harus dirayakan, tetapi tidak berlebihan. Kunci konsistensi menulis tetap sama: (1) Selalu catat semua ide, (2) jangan terlalu banyak berpikir, dan (3) tidak usah ingin sempurna.
Sampai jumpa pada tulisan ke-1000.
Tingkatkan keterampilan berbahasa Anda dengan mengikuti kelas-kelas Narabahasa. Kunjungi juga toko daring kami di Tokopedia untuk memperoleh buku dan berbagai produk kebahasaan yang menarik.
