Member-only story
Mepet
#573: Menggali ide tulisan di tengah kesibukan
Manajemen waktu saya pekan ini kacau. Tulisan harian Senin–Jumat terbit setelah pukul 11 malam. Kamis saya nyaris menyerah. Badan saya lelah, semangat saya punah. Saya tidak punya ide mau menulis apa. “Sudahlah, Van. Toh, sudah 570 hari runtunan menulismu. Malam ini waktunya berhenti untuk beristirahat,” bisik setan pemalas di kepala saya.
Belum jadi anggota Medium? Baca gratis tulisan ini di sini.
Pada Minggu sore, pekan ke-29 2024 ini sebenarnya diawali dengan baik. Draf cerita pengalaman 13 tahun sebagai konsultan yang sudah berbulan-bulan terbengkalai akhirnya berhasil diselesaikan. Pembuatan tulisan 1.500 kata lebih itu menyita waktu dan emosi. Saya baru sadar bahwa ada beberapa kenangan tidak mengenakkan yang ingin saya lupakan.
Senin dipenuhi dengan urusan kantor: rapat koordinasi pekanan, evaluasi kinerja, dan pengambilan video. Tiba-tiba saja sudah Magrib. Saya mencicil penyusunan bahan Kelas Menulis Novel Gelombang #3 untuk Kwikku sebelum mulai membuat tulisan harian. Ketika tiba saat menulis, saya terpikir sisa ide yang belum tertuang pada cerita pengalaman sebagai konsultan: mengapa konsultan diperlukan.
Selasa kembali diisi dengan evaluasi kinerja triwulanan pegawai Narabahasa. Ada pula dua rapat divisi yang perlu diikuti. Hari itu Zoom…