Member-only story

Bahasa

Kemubaziran Kata

#624: Beberapa kasus penggunaan kata yang berlebihan

Ivan Lanin
3 min readSep 9, 2024

--

Ilustrasi: master1305/iStock

Salah satu kriteria pemilihan kata ialah kehematan penggunaan kata, yaitu pemakaian kata seperlunya agar tidak berlebihan. Kemubaziran itu disebabkan berbagai hal, kerap dilakukan tanpa sadar, dan membuat kalimat tidak efektif. Di sisi lain, ada gaya bahasa pleonasme yang dapat digunakan untuk menekankan makna. Penentuan mana penggunaan kata yang lewah dan mana yang merupakan gaya bahasa kerap subjektif dan kontekstual.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Secara umum, tulisan formal—seperti surat resmi dan karya ilmiah—menuntut efisiensi kata, sedangkan tulisan kreatif—misalnya karya sastra dan cerita nonfiksi—mengizinkan gaya bahasa pleonasme yang memiliki tujuan tertentu. Saya tidak akan memperdebatkan kapan pleonasme diizinkan dan hanya akan membahas beberapa kasus kelewahan kata yang dapat dihindari pada tulisan formal.

  1. Penggunaan Kata yang Bersinonim
  2. Penggunaan Kata Penjamak dan Kata Ulang
  3. Penggunaan “Saling” dan Verba Resiprokal
  4. Penggunaan Objek yang Dapat Menjadi Verba
  5. Penggunaan “Proses” dan Nomina Proses

1. Penggunaan Kata yang Bersinonim

--

--

Ivan Lanin
Ivan Lanin

Written by Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari

Responses (6)