Waktu Layar

#560: Indonesia juara!

Ivan Lanin

--

Ilustrasi: LinkedIn Sales Navigator/Pexels

Tiap Minggu pagi, ponsel Android saya mengeluarkan notifikasi laporan mingguan kebiasaan digital. Fitur ini menjadi salah satu fitur yang saya sukai saat pindah ponsel dari Xiaomi ke Samsung meski saya masih sebal dengan cepat habisnya baterai Samsung. Baterai Xiaomi Redmi Note bisa bertahan 1,5 hari, sedangkan baterai Samsung Galaxy paling hanya setengah hari.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Kembali ke fitur kebiasaan digital Samsung, saya langsung berpikir bahwa istilah bahasa Inggrisnya adalah “digital habit”. Ternyata saya keliru. Nama fitur ini dalam bahasa Inggris adalah “digital well-being”. Kata well-being yang berarti ‘the state of being comfortable, healthy, or happy’ memang sulit diterjemahkan. Kata kesejahteraan dengan arti ‘keamanan, keselamatan, ketenteraman’ sebenarnya mirip, tetapi kita belum terbiasa dengan istilah “kesejahteraan digital”.

Menurut laporan mingguan kebiasaan digital 30 Juni–6 Juli, waktu layar (screen time) rata-rata saya 4,5 jam per hari. Tiga aplikasi yang paling sering saya pakai pekan itu adalah Kingdom Rush, Duolingo, dan WhatsApp. Hi-hi-hi. Kamu ketahuan. Saya memang senang sekali dan tidak pernah bosan memainkan gim strategi pertahanan menara (tower defense) Kingdom Rush, khususnya level “Fungal Forest”.

--

--