Member-only story

Uti dan No’u Duta Bahasa Gorontalo

#150: Lima tahap untuk kreator konten individu.

Ivan Lanin
3 min readMay 23, 2023
Gambar Tangkapan Layar Pembukaan Pembekalan Finalis Pemilihan Duta Bahasa Gorontalo

Entah mengapa, saya kurang suka memanggil orang dengan “Kak”. Saya juga enggan menyapa semua orang dengan “Mas” atau “Mbak”. Saya berusaha menggunakan panggilan sesuai dengan asal suku seseorang. Selain Uda, Mas, dan Mbak, Narabahasa punya Teteh, Akang, dan … Ito. Sayang, Mbak Lanie tidak bersedia dipanggil “Uni”. Dia orang Minang yang sudah nyaman menjadi orang Jawa.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Ketika mendapat undangan dari Kantor Bahasa Gorontalo, saya baru mengetahui panggilan orang Gorontalo “Uti” untuk laki-laki dan “No’u” untuk perempuan. Terus terang, awalnya saya sulit membiasakan diri untuk menyebut “Uti” untuk laki-laki karena eyang perempuan di keluarga istri saya yang bersuku Jawa kadang dipanggil “Eyang Uti”, variasi dari “Eyang Putri”. Untunglah, kekagokan itu hanya sebentar.

Kantor Bahasa Gorontalo meminta saya untuk menjadi narasumber pada pembekalan daring finalis Pemilihan Duta Bahasa Gorontalo 2023. Judul paparan yang diminta dari saya tampak berat: Strategi Duta Bahasa sebagai Pelopor Pemublikasian Bahasa Indonesia Ragam Baku.

Saya sering memberi materi penulisan konten media sosial (medsos). Dua yang terakhir untuk Greenpeace Indonesia dan Kementerian

--

--

Ivan Lanin
Ivan Lanin

Written by Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari

No responses yet