Member-only story
Fiksi
Teman Kencan
#6: Aku tidak tahu apakah aku harus bangga atau tertekan dengan kemampuan cenayang yang tidak pernah kuminta itu.
“Lo lagi seneng banget ke Singapur, sih. Ada siapa di sana?” godaku kepada Bona.
“Eh, bener juga, Din. Bulan ini aja lo udah empat kali ke sana, Bon,” timpal Rian.
Gengku yang malam itu seperti biasa berkumpul sepulang kantor di Rasala, restoran favorit kami di daerah Kemang, serentak menoleh ke arah Bona yang baru saja tiba.
Bona tergagap, “Apaan, sih? Enggak ada apa-apa. Emang lagi banyak kerjaan di sana aja.”
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Aku tidak percaya. Cenayang dalam diriku muncul. Aku merasakan firasat kuat adanya seseorang yang dikunjungi Bona di sana. Sambil tertawa-tawa, aku dan Geng Rasala mendesak Bona untuk mengaku. Akhirnya ia menyerah.
“Gue ketemu cewek Singapur di pesawat. Dia pramugari,” aku Bona.
“Nah! Bener firasat gue, kan?” ledekku. “Coba lihat fotonya!”
Sambil bersemu merah, Bona menunjukkan foto di ponselnya.
“Widih, cakep banget, Bon!” seru Rian.