Seni Berbicara

#463: Ilmu dan teknik berbicara cerdas di depan publik

Ivan Lanin

--

Saat membaca buku nonfiksi, biasanya saya membuat peta pikiran (mind map) daftar isi buku untuk memudahkan pemahaman isinya. Saya berusaha memahami konsep yang disampaikan penulis tanpa membaca isi buku terlebih dahulu. Peta pikiran awal ini kemudian disempurnakan sambil membaca isi buku.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Cara ini saya rasa efektif. Pembuatan peta pikiran awal hanya memakan waktu sekitar sepuluh menit. Nishant Kasibhatla, seorang pemegang rekor dunia mengingat, memasukkan apa yang saya lakukan ini sebagai tahap prabaca (prereading) yang berguna untuk lebih mengingat bacaan. Karena bacaan saya beberapa bulan terakhir didominasi oleh fiksi, saya sudah lama tidak membuat peta pikiran bacaan. Pandangan saya sama dengan Nishant: Buku fiksi harus dinikmati tanpa prabaca.

Bulan April ingin saya awali dengan membaca buku nonfiksi sambil membuat peta pikiran. Di antara buku yang belum sempat dibaca, saya akhirnya memilih membaca Seni Berbicara: Ilmu dan Teknik Berbicara Cerdas di Depan Publik. Topik wicara publik (public speaking) yang diangkat Balqis Khayyirah dalam buku ini sama dengan buku William Ndut yang saya baca Agustus tahun lalu: Public Speaking: Seni Menguasai (dan Cari) Panggung untuk Profesional. Namun, isi…

--

--

Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari