Member-only story

Sebutan untuk Diri Sendiri

Saya, aku, dan gue

Ivan Lanin
3 min readDec 27, 2023
Ilustrasi: Nappy/Pexels

Ketika berbicara atau menulis kepada orang lain, saya membedakan cara menyebut diri sendiri. Secara umum, saya menggunakan saya ketika berinteraksi dengan siapa pun. Dengan keluarga atau orang yang sudah akrab, saya menggunakan aku. Dengan beberapa teman, saya menggunakan gue, ambo, atau urang. Dengan orang tua atau orang yang dituakan, saya menyebut nama diri sendiri, misalnya, “Bu, nanti siang Ivan jemput, ya.”

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Kadang, saya mengubah cara penyebutan diri sendiri sesuai dengan konteks. Ketika berbicara secara pribadi dengan Mbak Lanie, Deputi Direktur Narabahasa, misalnya, saya menggunakan aku. Namun, ketika berbicara dengannya di tengah rapat koordinasi Narabahasa, saya menggunakan saya. Dengan semua pegawai Narabahasa, saya menggunakan saya.

Yang lucu dengan Mbak Cis, guru saya. Pada awalnya, kami menggunakan saya. Pada sekitar akhir tahun 2022, kami bersepakat untuk menggantinya dengan aku dalam percakapan pribadi. Bayangkan, pakai kesepakatan! Dalam percakapan di depan umum, kami tetap menggunakan saya dan saya tetap memanggil beliau dengan Bu. Bu, eh, Mbak Cis masih sering keliru menggunakan saya. Beliau memang formal sekali. Maklum, mantan dosen.

--

--

Ivan Lanin
Ivan Lanin

Written by Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari

Responses (3)