Pengulangan

Pengulangan fonologis dan gramatikal membentuk makna nonidiomatis dan idiomatis.

Ivan Lanin

--

Jenis Pembentukan Kata dengan Pengulangan (Reduplikasi)

Pembentukan kata dengan pengulangan (reduplikasi) dapat dilihat dari segi bentuk dan makna. Dari segi bentuk, ada pengulangan fonologis dan gramatikal. Dari segi makna, ada pengulangan nonidiomatis dan idiomatis.

Pengulangan yang menjadi perhatian utama adalah pengulangan gramatikal (morfemis dan sintaksis) nonidiomatis yang menghasilkan makna baru. Pengulangan fonologis mengulang bagian kata yang tidak dapat berdiri sendiri, misalnya cincin dan pipi. Pengulangan idiomatis membentuk kata yang maknanya tidak sama dengan makna leksikal komponennya, misalnya hati-hati dan kuda-kuda.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Bentuk

Berdasarkan bentuk, kata ulang gramatikal dapat dibagi empat, yaitu kata ulang utuh, kata ulang sebagian, kata ulang berubah bunyi, dan kata ulang berimbuhan. Berikut ini contohnya:

  1. Kata ulang utuh (dwilingga): rumah-rumah, pagi-pagi
  2. Kata ulang sebagian (dwipurwa): rerata, lelaki
  3. Kata ulang berubah bunyi (salin suara): mondar-mandir, pontang-panting
  4. Kata ulang berimbuhan: pertama-tama, perlahan-lahan

Fungsi

--

--

Responses (2)