Penggabungan atau Pemajemukan

Penggabungan kata secara morfologis membentuk kata majemuk dengan makna nonidiomatis, semiidiomatis, atau idiomatis.

Ivan Lanin

--

Klasifikasi Kata Majemuk berdasarkan Bentuk dan Makna

Pembentukan kata dengan penggabungan menghasilkan kata majemuk (kompositum) dengan kelas kata dan makna tertentu. Sebenarnya, istilah “penggabungan” tidak unik karena penggabungan kata juga dapat membentuk frasa atau klausa. Oleh karena itu, istilah yang lebih tepat adalah “pemajemukan” (komposisi). Saya menggunakan istilah “penggabungan” untuk memudahkan pemahaman.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Gabungan kata dapat berupa frasa atau kata majemuk. Pembentukan frasa merupakan proses sintaksis, sedangkan pembentukan kata majemuk merupakan proses morfologis. Tiga ciri yang membedakan kata majemuk dengan frasa ialah ketaktersisipan, ketakterluasan, dan ketakterbalikan (Kridalaksana, 2007).

  1. Ketaktersisipan berarti unsur kata majemuk tidak dapat disisipi apa pun. Bandingkan, misalnya, kata majemuk angkat bicara dengan frasa alat negara (alat dari negara).
  2. Ketakterluasan berarti unsur kata majemuk tidak dapat diperluas kecuali secara utuh. Kata majemuk kereta api, misalnya, diturunkan menjadi perkeretaapian, bukan perkeretaan api. Sebaliknya, frasa baju merah dapat diperluas…

--

--