Niaga Bahasa

Keberhasilan karier seseorang tidak terlepas dari kemampuan berbahasanya.

“What to do when you find your face segede gambreng right when you landed at the airport? Yes, shamelessly take a pic!” tulis Dee Lestari di status Instagram-nya beberapa hari yang lalu. Saya tertawa saat membaca takarir itu. “Ih, Dee norak banget,” pikir saya.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Ternyata, hal yang sama terjadi pada saya dan Bang Asran Shady ketika melihat foto kami yang “segede gambreng” terpampang di seberang Rumah Dinas Wali Kota Jambi. Tanpa tahu malu, kami berfoto di depan poster acara yang memuat wajah kami.

Saya dan Bang Asran mengisi acara Aksara 2023: Aktif Berkarya dengan Bahasa dan Sastra yang diadakan Ikatan Duta Bahasa Provinsi Jambi (Ikadubas Jambi) pada Sabtu, 21 Oktober 2023. Saya baru pertama kali bertemu dengan Bang Asran di Bandara Sultan Thaha Saifuddin saat kami dijemput panitia, Nova Febbiani dan Muhammad Nuzulan (Alan). Bang Asran sempat menyangka usianya tidak berbeda jauh dengan saya.

Sepanjang perjalanan dari bandara, saya mengobrol dengan Bang Asran, Bang Alan, dan Ayu Nova. Kata Ayu Nova, perempuan di Jambi dipanggil “Ayu”, sedangkan laki-laki dipanggil “Abang” atau “Bang”. Guna menghindari penggunaan sapaan universal “Kak”, saya…