Member-only story
Menumbuhkan Kembali Kebiasaan Membaca
Cari motivasi, buat resensi, dan catat buku.
Kesibukan bekerja membuat saya kadang lalai membaca. Saya lebih memprioritaskan waktu untuk kegiatan lain, seperti membuat bahan kelas atau tulisan. Kegiatan produktif yang menghasilkan sesuatu memang sering kali terasa lebih penting dan berguna daripada membaca yang reseptif dan tidak langsung tampak hasilnya.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Untungnya, saya berteman dengan Pak Djoko Saryono di Facebook. Beliau sering mengirim foto buku-buku yang beliau baca. Dalam sepekan, mungkin beliau membaca sekitar lima buku. Dalam hati, saya berkata, “Tentu saja beliau harus membaca. Beliau dosen soalnya.” Namun, setelah dipikir-pikir, saya dan Pak Djoko sama-sama pengajar: Saya mengajar kaum profesional, sedangkan Pak Djoko mengajar mahasiswa.
Pengajar harus selalu memperluas pengetahuan mereka dengan berbagai cara, termasuk dengan membaca. Membaca memberi wawasan baru yang dapat digunakan sebagai bahan mengajar. Sama dengan air dalam teko minuman yang harus diisi lagi setelah dikeluarkan, pengetahuan yang dikeluarkan pun harus diisi lagi dengan pengetahuan baru.
Saya mencoba mencari cara untuk membuat kegiatan membaca menjadi produktif. Itulah yang mendorong saya untuk menulis resensi…