Member-only story
Menilai Makalah KBI
#157: Kebermanfaatan, kebaruan, dan keilmiahan itu paling penting.
Saya baru saja selesai mengikuti rapat Koordinasi Permakalahan dan Kepesertaan Kongres Bahasa Indonesia XII (KBI XII) Badan Bahasa. Tujuan rapat ini adalah menetapkan 45 makalah yang akan dibahas pada KBI XII Oktober 2023. Saya mendapat bagian menyeleksi makalah subtema 2, “Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia” (Literasi). Pak Djoko Saryono, anggota tim penilai subtema Literasi, bilang subtema kami ini “grup neraka”.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Dari 274 makalah, subtema Literasi menerima kiriman makalah terbanyak: 128 makalah. Jumlah makalah untuk dua subtema lain, “Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah” (Revitalisasi) dan “Penginternasionalan Bahasa Indonesia” (Penginternasionalan), masing-masing 108 dan 42 makalah. Karena banyaknya jumlah makalah, penilaian makalah berlangsung cukup lama dan melelahkan.
KBI XII merupakan ajang ilmiah sekaligus strategis. Makalah yang diterima harus memiliki nilai keilmiahan dan kebaruan yang tinggi serta bermanfaat besar untuk perencanaan bahasa. Ada tujuh subparameter yang dinilai, yaitu abstrak, relevansi, kebaruan, keilmiahan, kebermanfaatan, keefektifan kalimat, dan ketertiban ejaan. Lima yang pertama termasuk dalam parameter isi, sedangkan dua yang…