Member-only story
Mengumpulkan Nyawa
#184: Saat tidur, kesadaran menurun, aliran darah ke otak melambat, hormon tertentu berubah, dan saraf beregenerasi.
Tiap bangun tidur pagi, saya perlu waktu sekitar 10 s.d. 30 menit untuk “mengumpulkan nyawa”. Pada periode itu, saya merasa bodoh sekali. Otak masih sulit bekerja. Saya perlu pelumas kopi hangat untuk membuat roda gerigi otak mulai berputar. Pelukan hangat juga membantu, sih. Makna “hangat” pada dua kalimat itu mengalami sinestesia — pertukaran makna — dari indra pengecap ke peraba. Halah, penting banget!
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Saya pikir hanya saya yang menggunakan frasa “mengumpulkan nyawa”, tetapi ternyata beberapa teman saya menggunakan frasa yang sama. “Jangan ngomongin yang serius pagi-pagi, dong. Nyawa gue belon ngumpul,” komentar seorang teman lewat grup WhatsApp. Dia baru bisa membicarakan hal yang cukup serius setelah pukul sepuluh. Saya sedikit lebih baik. Biasanya, nyawa saya sudah terkumpul sekitar pukul tujuh.
Mengapa ada periode mengumpulkan nyawa?
Setelah bangun tidur, tubuh dan otak kita menjalani perubahan yang berpengaruh terhadap kemampuan berpikir dan kejelasan mental. Saat tidur, kesadaran menurun, aliran darah ke otak melambat, hormon tertentu berubah, dan saraf…