Mengingat Bacaan

#441: Fokus, baca cepat, dan ingat ulang

Ivan Lanin

--

Ilustrasi: Muhammad Rifki Adiyanto/Pexels

Teman saya Rara punya daya ingat yang bagus. Dia ingat hampir semua nama orang yang dijumpai, termasuk sifat orang itu dan bagaimana pertemuan mereka. Dia pun ingat nama tokoh dan alur cerita novel yang pernah dibaca. Sayangnya, menurutnya, daya ingatnya terhadap buku nonfiksi, khususnya buku pelajaran, tidak terlalu baik. Saya tidak terlalu percaya dengan pernyataan terakhirnya itu karena ia sering menjadi juara kelas.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Sambil lalu, dua kalimat berikut berbeda arti karena penggunaan tanda koma.

  1. Teman saya Rara punya daya ingat yang bagus: Teman saya banyak dan yang dibahas bernama Rara. Rara di sana berfungsi sebagai pewatas.
  2. Teman saya, Rara, punya daya ingat yang bagus: Teman saya hanya satu dan namanya Rara. Rara di sana dapat saling menggantikan dengan teman saya.

Daya ingat saya buruk. Itulah salah satu alasan saya menulis setiap hari. Dengan menulis, saya dipaksa merekam ingatan ke dalam tulisan. Paksaan itu terbukti manjur. Saya sekarang tinggal membuka tulisan tertentu ketika ingin mengingat, misalnya, siapa nama orang yang saya temui pada acara tertentu. Saya juga dapat membaca ulang resensi yang pernah saya buat untuk mengingat isi bacaan itu. Namun…

--

--

Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari