Member-only story
Mencari Sumber Kebahagiaan
#376: Keuangan, lingkungan, karier, dan pribadi
Saya ingin bahagia saat bekerja. Itulah mengapa saya pensiun dari pekerjaan lama sebagai konsultan manajemen dan beralih menjadi guru bahasa Indonesia untuk pekerja profesional. Saya lebih bahagia saat klien saya terampil berbahasa daripada saat klien saya berhasil memperbaiki sistem mereka. Dampak keterampilan berbahasa lebih terasa dan langsung menyentuh manusia. Itu penilaian subjektif saya.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Keinginan untuk bahagia itu saya bawa saat mendirikan Narabahasa pada 2020. Saya memasukkan “meningkatkan kebahagiaan pegawai” sebagai misi ketiga perusahaan setelah (1) mengungkit muruah bahasa Indonesia di dunia dan (2) mengembangkan keterampilan berbahasa bangsa Indonesia. Tugas mengawal kebahagiaan itu diemban oleh Divisi Sumber Daya Manusia (SDM). Divisi itu bahkan sempat dinamai “Divisi Kebahagiaan”.
Menjelang akhir tahun 2023, saya meminta Mbak Lanie, deputi saya di Narabahasa, untuk merumuskan kriteria kebahagiaan. Setelah beberapa kali berdiskusi, akhirnya kami merumuskan empat kategori sumber kebahagiaan: keuangan, lingkungan, karier, dan pribadi. Yang sulit ialah menentukan tolok ukur tiap kategori itu.