Member-only story
Mana yang Lebih Dahulu, Menulis atau Berpikir?
#558: Manfaatkan menulis sebagai alat berpikir
Dahulu, saya menanamkan di benak saya bahwa menulis merupakan hasil penuangan pikiran. Ini sejalan dengan makna kedua menulis di KBBI: ‘melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan’. Kita berpikir dahulu, baru mewujudkannya menjadi tulisan. Saya biasanya merenungkan sesuatu dalam pikiran hingga cukup matang, baru kemudian menuliskannya.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Seiring dengan makin tumbuhnya kebiasaan menulis tiap hari, sekarang saya mulai sering memanfaatkan menulis sebagai bagian proses berpikir. Saya berangkat dengan satu ide yang belum matang, bahkan hanya berbentuk satu pertanyaan, dan mengembangkan ide itu sambil menuliskannya. Begitu tulisan selesai, saya kadang berpikir, “Eh, bagus juga hasilnya.” Tentu saja itu penilaian subjektif.
Berpikir sambil menulis sebenarnya tiada bedanya dengan berpikir sambil berbicara. Saya yakin kita kerap berbicara sambil berpikir meski kadang tidak menyadarinya. Rapat curah pikiran (brainstorming) untuk mematangkan rencana merupakan contohnya.
Ketika menyiapkan acara reuni, misalnya, panitia kecil bertemu untuk membahas detail acara yang akan diadakan, hidangan yang akan disajikan, dll. Mereka berpikir sambil…