Kalimat Tak Lengkap
#52: Kalimat tak lengkap lazim ditemukan dalam percakapan, misalnya sebagai panggilan, salam, atau ucapan.
Saat mengobrol via WhatsApp dengan Mbak Cis (Felicia Nuradi Utorodewo) kemarin, beliau menunjukkan foto tulisan tangan beliau tentang diagram penggolongan kalimat seperti pada gambar di bawah. Salah satu hal yang menarik dari diagram itu ialah beragamnya jenis kalimat tak lengkap.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Mbak Cis bercerita bahwa penggolongan itu merupakan kajian deskriptif Pak Harimurti Kridalaksana. Semasa hidupnya, Pak Hari rajin mendata dan menganalisis semua wujud penggunaan bahasa Indonesia oleh pengguna. Mbak Cis terlibat dalam tim Pak Hari. Hasil kerja tim dituangkan, antara lain, dalam buku Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis (1985) atau disingkat TBDBIS.
Menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi IV (2017), disingkat TBBBI IV, kalimat tak lengkap adalah kalimat yang tidak lengkap unsur-unsurnya. Kalimat tak lengkap dikontraskan dengan kalimat lengkap yang paling tidak memiliki unsur subjek dan predikat. TBBBI IV menulis taklengkap (dirangkai), sedangkan TBDBIS menulis tak lengkap (dipisah). Saya memilih mengikuti cara penulisan TBDBIS karena kurang nyaman dengan bentuk terikat tak-.