Ejaan yang Bukan Ilmu Bahasa

#185: Mewujudkan bunyi bahasa menjadi tulisan

Ivan Lanin

--

Bagan Subbagian Ejaan

Pembahasan ejaan tidak masuk dalam ilmu bahasa karena bahasa didefinisikan sebagai sistem tanda bunyi yang disepakati kelompok penutur tertentu. Jadi, bahasa itu pada hakikatnya berupa bunyi atau lisan. Kita dapat berbahasa tanpa mengenal tulisan. Lantas, di mana kita mempelajari ejaan?

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Ilmu bahasa membahas struktur dan makna bahasa. Struktur bahasa ditelaah dalam fonologi (bunyi), morfologi (kata), dan sintaksis (kalimat). Makna bahasa dikaji dalam semantik, pragmatika (konteks), dan wacana (kesatuan). Semua bidang itu dapat diterapkan untuk baik lisan maupun tulisan.

Ada dua satuan bahasa pada bahasa tulis—paragraf dan ejaan—yang tidak eksplisit dibahas ilmu bahasa. Saya menganggap paragraf merupakan cara membagi wacana tulis agar lebih mudah dipahami. Sementara itu, ejaan merupakan cara melambangkan bunyi bahasa dalam bentuk tulisan. Paragraf dapat dimasukkan dalam pembahasan wacana, sedangkan ejaan dalam fonologi.

Bagan empat satuan bahasa lain—wacana, paragraf, kalimat, dan kata—dapat dibuat dengan model proses. Saya tidak, eh, belum mampu membuat bagan proses untuk ejaan. Empat bab pada Ejaan yang Disempurnakan (EYD) hanya dapat saya gambarkan sebagai…

--

--

Responses (1)