Member-only story
Guru
Pahlawan tanpa tanda jasa
Hari ini Hari Guru Nasional (HGN). HGN ditetapkan pada 1994 melalui keputusan Presiden dan diambil dari hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), 25 November 1945. Meski bukan hari libur resmi, HGN biasanya diperingati dalam bentuk upacara dan pemberian tanda jasa bagi guru, pahlawan tanpa tanda jasa (unsung hero).
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Karena HGN itu, pagi ini saya mengirim pesan WhatsApp kepada tiga guru bahasa saya: Bu Jun, Mbak Cis, dan Mas Sulak. Saat mengirim pesan, mata saya agak basah. Jangan bilang-bilang, ya. Ketiga orang itu sangat berjasa menurunkan ilmu kepada saya. Saya yakin banyak orang lain yang juga merasa berutang budi kepada beliau bertiga. Insyaallah, ilmu yang mereka bagikan akan menjadi tabungan amal.
Guru bahasa pertama saya Bu Jun, Junaiyah H. Matanggui. Bu Jun pensiunan Badan Bahasa yang kaya pengalaman. Beliau sempat bertahun-tahun menjadi pendamping bahasa dalam penyusunan peraturan perundang-undangan di DPR. Pengalaman itu beliau tuangkan ke dalam sebuah buku tentang bahasa hukum pada 2013. Edisi revisi buku itu diterbitkan pada ulang tahun beliau yang ke-73, 21 Juni 2021.
Saya mengenal Bu Jun ketika mencari pendamping untuk mengajar penulisan naskah dinas pada 2016. Ketika mengajar bersama saya, beliau selalu…
