Member-only story
Fiksi
Tepergok
#165: Bertemu rekan kerja lama di apotek.
Aku telat. Biasanya, tamu bulananku selalu datang tiap tanggal 25. Sekarang sudah tanggal 15. Sudah 20 hari, tetapi aku masih belum mens.
Sebenarnya, aku tidak terlalu cemas. Lima tahun yang lalu, aku sudah memasang spiral Mirena. Aku langsung pasang spiral begitu memasuki usia 40. Maklum, aku tipe peldi — nempel jadi. Daripada berisiko, lebih baik aku pasang pengaman.
Berkat Mirena, mensku kini paling hanya sehari. Setelah itu tinggal flek saja sehari atau dua hari. Padahal, dahulu aku bisa mens sampai enam hari penuh.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
“Tin, antar aku ke apotek untuk beli test pack, ya. Aku enggak mungkin minta tolong Doni,” kataku kepada Martin pagi itu.
“Loh, bukannya kamu sudah pakai spiral?” tanya Martin. Suaranya di ujung telepon terdengar heran.
“Iya, sih. Buat jaga-jaga aja.”
“Oke. Aku ada rapat sampai pukul empat sore. Habis itu aku jemput kamu.”
Aku cemas. Bagaimana kalau aku hamil lagi? Tahun ini mestinya aku ganti spiral. Dokter menganjurkan untuk ganti spiral tiap lima tahun. Cuma, jadwal acaraku padat sekali tahun ini. Aku repot menyelipkan jadwal pasang spiral.
