Member-only story
Renungan
Kutukan Pengetahuan
#666: Keengganan menjelaskan sesuatu yang dikuasai
“Uda sekarang jarang aktif di X, ya?” tanya seorang peserta acara.
“Iya, saya sekarang sedang senang menulis di Medium. Saya merasa lebih enak menulis panjang di blog daripada menulis pendek di media sosial,” jawab saya sambil mengalihkan pembicaraan.
Pertanyaan seperti itu belakangan sering saya terima. Saya terakhir aktif membalas komentar di X sekitar April tahun ini. Setelah itu, saya hanya mengirimkan tautan tulisan Medium dengan penjadwal kiriman yang dibuat setiap akhir pekan untuk tujuh hari berikutnya. Selain karena sibuk dengan pekerjaan kantor dan ingin membuat tulisan blog tiap hari, saya bosan menjawab pertanyaan yang itu-itu lagi di X.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Saya sudah menjawab pertanyaan kebahasaan warganet X sejak 2010—saat itu namanya masih “Twitter”. Sejak beberapa tahun terakhir, saya lebih sering menjawab dengan menyertakan kiriman lama yang dicari dengan kata kunci “from”. Soalnya, sekitar 80% pertanyaan yang diajukan sudah pernah saya jawab. Saya malas mengetikkan jawaban yang sama.
Uni Lanie, satu dari sedikit orang yang berani menegur saya, pernah mengingatkan, “Uda jangan galak-galak kalau menjawab…