Member-only story
Biang Sewot
#603: Sumber kegemasan pribadi yang berulang
Sebagai penyunting, saya tidak terlalu jengkel dengan kesalahan penulisan ejaan seperti kesalahan tik (typo) atau kesalahan penulisan di yang dipisah dan di- yang dirangkai. Saya lebih pusing dengan kesalahan perangkaian kalimat dan pemilihan kata. Kesalahan ejaan dapat diperbaiki dengan cepat dan tanpa emosi, sedangkan kesalahan kalimat dan kata memerlukan pemahaman atas maksud penulis.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Yang paling menggemaskan bagi saya ialah kekeliruan pemilihan kata yang dilakukan berjemaah dan berulang, misalnya dikarenakan dan semakin. Perbaikannya sebenarnya sederhana: Ganti dengan karena dan makin. Saya menduga dikarenakan muncul dari analogi dengan disebabkan, padahal sebab memang dapat membentuk menyebabkan, sedangkan karena tidak bisa menghasilkan mengarenakan.
Gangguan tertentu yang berulang bagi seseorang disebut “pet peeve” dalam bahasa Inggris. Beberapa kamus mengartikan kata itu dengan berbeda: ‘a particular and often continual annoyance’ (Collins), ‘something that especially annoys you’ (Cambridge), dan ‘a frequent subject of complaint’ (Merriam-Webster). Kalau didefinisikan dalam bahasa Indonesia, saya akan memberi arti ‘sesuatu yang mengganggu seseorang secara khusus dan berulang’ untuk pet peeve.