Member-only story
Berebut Makan
#135: Satu nasi bungkus bisa untuk makan enam orang.
Waktu saya masih kecil, Ayah hampir selalu pulang lebih cepat tiap Jumat. Kami menanti kedatangan beliau karena menunggu nasi bungkus yang dibeli dari warung Padang di dekat kantor Ayah di salah satu kementerian.
Saya pernah mengunjungi warung itu ketika diajak Ayah ke kantornya. Saya sebut “warung” karena tempat itu kecil, sumpek, dan kumuh, tetapi aroma masakan yang mengambang pekat di sana sangat menggoda. Ketika dibawa Ayah makan siang di sana, dalam sekejap baju saya bersimbah peluh. Namun, saya tetap makan dengan nikmat.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Biasanya Ayah hanya membawa pulang sebungkus nasi. Bungkusan itu kemudian kami hamparkan di atas baki. Kala itu saya selalu takjub melihat betapa bungkus yang mungil itu dapat memuat banyak sekali nasi, sayur, dan lauknya.
Nasi putih itu sudah diguyur kuah gulai kuning dan kuah rendang cokelat tua hampir mendekati hitam. Kami dengan penasaran akan mengais gundukan nasi serta timbunan sayur nangka dan daun singkong untuk menemukan lauk pilihan Ayah pekan itu.
Lauk yang sering beliau beli ialah cincang sapi, rendang, ayam gulai, dan dendeng kering. Telur balado atau perkedel juga acap kami temukan dalam perburuan harta karun di…