Bahasa

Mengapa Mahasiswa Harus Menggunakan Bahasa Formal saat Presentasi di Depan Kelas?

#761: Tanya Jawab Kebahasaan Ke-158

Teh Meila (kiri atas), Kang Luthfi (kanan atas), dan Teh Dyra (kanan bawah)

Kamis malam, 23 Januari 2025, saya ditemani tiga penutur asli bahasa Sunda: Teh Meila, pemagang SDM angkatan #16 Narabahasa, serta Teh Dyra dan Kang Luthfi, Duta Bahasa Jawa Barat 2024. Saya hampir tidak bisa menahan diri untuk tidak berlogat Sunda. Setiap kali berbicara dengan orang Sunda, biasanya logat Sunda saya keluar. Maklum, saya, teh, sepuluh tahun lebih tinggal di Kota Kembang untuk bersekolah, berkuliah, dan bekerja.

🔑 Lanjutkan membaca dengan mengklik tautan teman ini.

Pada siaran langsung Instagram Tanya Jawab Kebahasaan Episode Ke-158 (Tabah #158) malam itu, kami membahas 17 pertanyaan yang terdiri atas 9 pertanyaan tercatat dan 8 pertanyaan langsung. Teh Dyra sempat terlempar dua kali karena ponselnya panas.

Berikut daftar pertanyaan Tabah #158.

1. Apa padanan flash mob?
2. Bagaimana cara menyelesaikan soal mencari pola frasa yang sama?
3. Kenapa baris hari, tanggal, pukul, dan tempat pada surat dinas diawali huruf kecil?
4. Bagaimana menulis undangan ke banyak orang, misalnya se-Jawa Barat?