Member-only story
Yang Tidak Terucapkan
#4: Resensi film “Little Manhattan”
Tadi sore saya menonton film Little Manhattan di Disney+ Hotstar. Ketika akan lari sore, saya melihat istri saya memutar film itu dan saya sempat ikut memirsa bagian awal. Karena lari sore saya harus terhenti lantaran hujan, saya bisa ikut menyaksikan bagian akhir film itu.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Secara ringkas, film itu mengisahkan cinta pertama — mungkin lebih tepat disebut cinta monyet — seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun (Gabe) yang tinggal di Manhattan, New York. Sepanjang film, saya kerap tertawa melihat polah dan pikiran anak itu karena ia lebai dan lewah pikir. Film ini memang film keluarga yang ringan, tetapi sarat dengan pesan.
Yang menarik bagi saya ialah pesan dari Adam, ayah Gabe. Sedikit latar belakang, Adam dan Leslie (orang tua Gabe) sedang dalam proses bercerai. Pada menjelang akhir film, Gabe yang frustrasi dengan kisah cintanya bertanya kepada Adam mengapa cinta harus diakhiri dengan perpisahan. Apa yang dikatakan Adam kepada Gabe — saya pikir — mencerminkan masalah yang dialami banyak pasangan.
Adam berkata bahwa perpisahannya dengan Leslie muncul karena makin banyak hal yang tidak diucapkan di antara mereka. There are many things that are left unsaid. Komunikasi di antara Adam dan…