Member-only story

Sulit Menulis di Perjalanan

#727: Terbitan pertama dari bandara

Ivan Lanin
2 min readDec 21, 2024
Menulis di bandara (Dok. pribadi)

Tulisan ini saya buat dari ruang tunggu gerbang A4 Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dengan laptop. Pesawat saya awalnya dijadwalkan berangkat pukul 17.35 dan tiba di Jambi pukul 19.00. Begitu tiba di Soetta pukul lima sore, saya melihat pengumuman bahwa keberangkatan diundur menjadi 19.35. Setelah itu, jadwal di layar berubah lagi menjadi 21.00. Tulisan ini mulai saya buat tepat pukul 21.00 setelah lagi-lagi Lion Air berbohong.

🔑 Lanjutkan membaca dengan mengklik tautan teman ini.

Sebenarnya, saya merencanakan untuk menerbitkan tulisan tentang tiga media massa—cetak, siar, dan digital—Sabtu ini. Idenya muncul setelah mengikuti diskusi dengan penyelaras bahasa Kompas. Drafnya sudah ada, tetapi belum tuntas. Ada beberapa hal yang masih perlu saya riset. Saya berniat untuk melanjutkan tulisan setiba di Jambi. Semua rencana itu buyar.

Cara menulis saya masih konvensional. Saya masih harus menulis dengan laptop di tempat yang tenang dan sulit menulis dengan ponsel di perjalanan. Sebagai kompromi, saya mencoba membiasakan diri untuk menulis dengan laptop di perjalanan. Upaya itu beberapa kali berhasil, tetapi entah mengapa kali ini tidak.

Sekarang, kami diminta pindah dari gerbang A4 ke A2. Tulisan ini saya unggah dahulu untuk dijadwalkan terbit pukul 23.00. Kalau sempat, saya akan lanjutkan, tetapi kalau tidak, berarti tulisan ini akan diakhiri dengan sebuah tekad: Saya tidak mau lagi naik maskapai ini.

Tepukan 👏🏻 dan komentar 💬 pembaca menyemangati penulis. 🙏🏻

Ingin lebih terampil berbahasa? Kunjungi toko 🏪, ikuti kelas 👨‍🏫, atau hubungi 📞 Narabahasa.

--

--

Ivan Lanin
Ivan Lanin

Written by Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari

Responses (8)