Member-only story
Spam
#581: Pesan yang tidak diharapkan
Sebuah episode seri komedi BBC Monty Python pada 1970 menampilkan seorang pelayan kafe membacakan menu yang semuanya mengandung Spam. Spam adalah merek daging babi olahan dalam kaleng produksi Hormel Foods Corporation (Amerika Serikat) yang diluncurkan pada 1937 dan populer digunakan selama Perang Dunia II. Ketika pelayan itu membacakan menu, sekelompok Viking menenggelamkan semua percakapan dengan sebuah lagu, “Spam, Spam, Spam, Spam … Lovely Spam! Wonderful Spam!”
Belum jadi anggota Medium? Baca gratis tulisan ini di sini.
Kehadiran merek dagang Spam pada semua menu itu mengilhami penggunaan spam untuk menamai kiriman pesan yang sama dan berulang pada berbagai kelompok warta (newsgroup) di jaringan internet. Spam pertama tercatat dikirimkan ke ARPANET pada 1978 berupa iklan komputer DEC, sedangkan insiden spam komersial mayor pertama terjadi di Usenet pada 1994 berupa iklan layanan imigrasi.
Pada 1998, Oxford English Dictionary menambahkan arti ‘irrelevant or inappropriate messages sent on the internet to a large number of newsgroups or users’ sebagai definisi kedua entri spam setelah arti sebagai merek dagang. Pada 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi IV mencantumkan spam dengan arti ‘surat yang dikirim tanpa diminta melalui internet, biasanya berisi iklan’.