Member-only story

Seni Mengobrol

Ivan Lanin
3 min readFeb 4, 2023

Foto: RODNAE Productions di Pexels

Saya suka mengobrol dengan orang lain. Menurut saya, mengobrol merupakan cara menyenangkan untuk mendapatkan informasi. Dalam buku The Fine Art of Small Talk (1997), Debra Fine menambahkan bahwa mengobrol merupakan dasar membangun hubungan pertemanan, profesional, dan bahkan percintaan.

Belum jadi anggota Medium? Baca gratis tulisan ini di sini.

Mengobrol (small talk dalam bahasa Inggris) adalah bercakap-cakap secara santai tanpa pokok pembicaraan tertentu. Dalam bukunya, Debra mengatakan bahwa mengobrol merupakan bagian dari keterampilan berbicara. Namun, buku keterampilan berbicara yang pernah saya baca biasanya berfokus pada pembahasan teknik wicara publik (public speaking), negosiasi, dan percakapan serius lain.

Karena merupakan sebuah keterampilan, mengobrol dapat dipelajari. Seorang ekstrover biasanya secara alami lebih jago mengobrol, tetapi seorang introver pemalu pun dapat belajar mengobrol. Ketika kita tidak mengobrol dengan orang, kita bahkan dapat dianggap sombong. Ini dibuktikan sendiri oleh Debra yang merupakan seorang kutu buku pemalu.

Biasanya, kita takut mengawali obrolan karena takut ditolak. Banyak orang yang juga takut menginisiasi obrolan sehingga mereka biasanya akan menghargai ketika kita yang memulai. Gunakan senyum, anggukan kepala, dan kontak mata sebagai pintu masuk. Kebanyakan orang akan memberikan senyum balik ketika kita tersenyum kepada mereka.

Setelah mendapat sinyal awal, perkenalkan diri. Gunakan jabatan tangan jika memungkinkan, tetapi jangan memaksa karena ada orang-orang yang tidak nyaman melakukan itu. Ingat nama kawan bicara kita dengan cara, antara lain, menyebut namanya ketika berbicara. Saya biasanya diam-diam mencatat nama orang yang baru saya kenal.

Pertanyaan merupakan cara ampuh guna memancing percakapan. Pertanyaan standar seperti “Sekolah/kuliah/kerja di mana?” sebenarnya sudah cukup. Namun, pertanyaan yang lebih kreatif membuat obrolan lebih seru. Usahakan ajukan pertanyaan terbuka agar jawaban yang diberikan lebih banyak. Pertanyaan semacam itu dapat digali dari topik, misalnya, keluarga, hobi, teman bersama, pakaian yang dikenakan, dan tempat pertemuan.

Create an account to read the full story.

The author made this story available to Medium members only.
If you’re new to Medium, create a new account to read this story on us.

Or, continue in mobile web

Already have an account? Sign in

Ivan Lanin
Ivan Lanin

Written by Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari

Responses (2)

Write a response