Sehari di Semarang

#36: Menulis cerita perjalanan memerlukan kepekaan terhadap detail dan cerapan.

Ivan Lanin

--

Foto: Mas Alvien, saya, dan Mbak Listi

Saya melenggang santai keluar Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang (Bandara Semarang) pada pukul delapan pagi lebih sedikit. Hari itu, Minggu, 29 Januari 2023, saya pulang pergi Jakarta–Semarang untuk menghadiri pernikahan Mas Alvien dan Mbak Listi. Saya merasa bertanggung jawab atas pertemuan kedua mantan pramubahasa Narabahasa yang berujung pada pernikahan mereka itu.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Acara pernikahan diadakan di rumah Mbak Listi, di perumahan Griya Beringin Asri, Ngaliyan. Saya belum pernah ke sana, tetapi tidak khawatir karena sudah sering pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi di luar kota. Google Maps dan Waze adalah jalan ninja saya.

Karena undangan mencantumkan bahwa resepsi dimulai pukul sebelas, saya mencari tempat untuk menunggu sambil menulis. Tulisan harian saya belum rampung. Mbak Thesa, asisten saya, mengusulkan beberapa kafe yang sudah buka sejak pagi. Akhirnya, saya memilih Eastman Coffee House di Jalan Ahmad Yani walau lokasinya tidak searah dengan jalan menuju rumah Mbak Listi.

Saya keluar terminal bandara sambil membuka aplikasi di ponsel untuk memesan mobil. Ya, saya tahu bahwa GoCar dan…

--

--

Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari