Member-only story
Sabtu bersama Loki Tua dan Barbie
#224: Dari diskusi buku ke tontonan film
Sabtu itu hawa Jakarta panas sekali. Alarm ponsel sudah berteriak tiap 15 menit sejak pukul dua sore, tetapi saya masih malas beranjak dari tempat tidur di kamar saya yang sejuk. Beban makan siang hari libur selalu membuat saya mengantuk. Saya baru berhasil bangkit menuju kamar mandi saat alarm kelima berbunyi pada pukul tiga sore. Dari pagi saya belum mandi.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Sore itu saya sudah berjanji kepada Paman Yusi untuk merapat ke Pos Bloc Jakarta untuk mengikuti gelar wicara (talk show) novel terbaru beliau, Pengantin-Pengantin Loki Tua (Loki Tua). Saya ingin tahu pendapat dua pembahas—Geger Riyanto dan Hamzah Muhammad—tentang novel Paman Yusi itu. Dua hari sebelumnya, 3 Agustus 2023, saya dan Nuran Wibisono juga membahas novel itu secara daring.
Saya melanjutkan tidur sepanjang perjalanan menuju Pos Bloc. Sabtu mestinya ditetapkan sebagai Hari Tidur Nasional. Tampaknya lalu lintas lumayan lancar karena saya tiba di sana 15 menit sebelum pukul 16.00. “Masih ada waktu untuk membeli kopi,” pikir saya. Sebelum masuk, saya berhenti sebentar untuk memotret bangunan dari luar. Matahari yang galak sore itu membungkus Pos Bloc dengan kemilau.