Pulang Kampung ke Twitter
Membiasakan diri menggunakan “X”
Interaksi terakhir saya di Twitter dikirim pada 4 Juli 2023. Saat itu, saya gelisah dengan berbagai perubahan drastis yang diterapkan Elon Musk di Twitter sejak ia mengakuisisi platform itu pada Oktober 2022. Perubahan memang kerap membuat orang gundah. Apalagi, saya termasuk anak Twitter lama, bukan tua, yang sudah 16 tahun menggunakan platform itu. Twit pertama saya bertarikh 7 Juli 2007 dan masih bergaya anak Jaksel.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Saya sempat berpikir untuk berhenti aktif di Twitter. Media sosial menyita waktu. Tambahan pula, saat itu saya sedang menunaikan maratulis (maraton menulis) 365 hari. Saya merasa lebih baik meluangkan waktu untuk menulis (agak) panjang di Medium daripada menulis pendek di Twitter. Menulis panjang itu seperti makan besar, sedangkan menulis pendek seperti mengudap camilan.
Antara Juli s.d. Desember 2023, saya tetap mengirim twit harian berisi ringkasan dan tautan tulisan Medium saya dari pekan sebelumnya. Setiap akhir pekan, saya menyiapkan kiriman pekan depan dengan memanfaatkan fitur penjadwal Twitter. Saya mengatur kiriman otomatis tiap pukul 6 pagi. Bagi yang belum tahu, fitur penjadwal disediakan tombol “Jadwalkan” di bawah kotak untuk mengetik twit di situs web. Setahu saya, fitur ini tidak…