Pukul 6 Pagi

Merutinkan penerbitan tulisan

Ivan Lanin

--

Ilustrasi: Robert Linder/Unsplash

Saya sempat bertekad untuk merutinkan penerbitan tulisan pada pukul 6 pagi. Waktu terbit tulisan di Medium dapat diatur dengan memilih “Schedule for later”, bukan “Publish and send now”, sesudah menekan tombol “Publish”. Panduan cara mengatur waktu terbit dapat dibaca di laman bantuan Medium.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Waktu pukul 6 itu dipilih karena saya orang pagi (morning person). Saya bercita-cita mulia untuk menulis setelah salat Subuh. Saya perlu waktu sekitar 1,5 jam untuk membuat tulisan sepanjang sekitar 500 kata. Itu pas dengan rentang waktu antara azan Subuh dan pukul 6 pagi. Namun, saya lupa memperhitungkan kebiasaan saya untuk mematikan alarm berkali-kali sampai akhirnya baru salat pukul 5.30.

Strategi pun saya ubah. Saya menulis pada malam hari untuk diterbitkan pada pagi berikutnya. Rencana itu baru berhasil dijalankan beberapa kali. Dalam sebulan terakhir, misalnya, saya hanya dapat menjalankan rencana seperti itu tiga kali. Bahkan, saya lebih sering baru selesai membuat tulisan hari itu setelah pukul 9 malam, saat segala kesibukan mereda.

Kebiasaan menerbitkan tulisan baru setiap hari kadang membuat waktu bersama keluarga atau sahabat terganggu. Saat sedang berkumpul dengan mereka, saya mulai gelisah ketika tulisan harian…

--

--

Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari