Penyuntingan Data dan Informasi

Kesalahan data dan informasi pada naskah menjadi tanggung jawab penulis, tetapi penyunting dapat membantu memperbaiki.

Ivan Lanin
3 min readMar 14, 2023

--

Foto: Lukas/Pexels

Dalam buku Taktis Menyunting: Belajar dan Berlatih Mematut Naskah Sehebat Penyunting Profesional (2022), Bambang Trim memasukkan bab “Praktik Menyunting Data dan Fakta”.

Menurut Pak Bambang, penyunting perlu memperbaiki kesalahan data dan fakta sederhana dalam naskah. Kesalahan itu dapat timbul dari ketidaktahuan atau ketidakcermatan penulis, misalnya saat penulis mencantumkan nama Leonel Messi atau tanggal serangan WTC 11 September 2011. Bisa menemukan kesalahan pada kedua data dan fakta itu?

Agar mampu mendeteksi kesalahan pada data dan fakta, penyunting perlu memiliki ketajaman mata, keawasan sikap, dan kepekaan intuisi terhadap kesalahan. Kegemaran membaca dapat memupuk semua itu, bahkan memberikan pengetahuan dan wawasan umum kepada penyunting. Meski kesalahan data dan fakta pada naskah tetap menjadi tanggung jawab penulis, penyunting dapat membantu memperbaiki kesalahan tersebut.

Pak Bambang membedakan data dan fakta, tetapi beliau tidak memberikan perbedaan definisi kedua istilah tersebut. Beliau hanya menunjukkan contoh penyuntingan untuk beberapa jenis data dan fakta seperti berikut (hlm. 140–141).

Jenis data dan contoh penyuntingannya:

  1. Hasil riset, survei, dsb.: kebenaran angka dan persentase
  2. Hasil perhitungan statistik/sensus: kebenaran angka dan persentase
  3. Hasil perhitungan umum: penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian
  4. Sumber kutipan: penulisan judul sumber, nama pencipta, dsb.
  5. Konsep, teori, dalil, dan definisi: pengutipan secara valid dari sumber yang tepat

Jenis fakta dan contoh penyuntingannya:

  1. Tokoh: hal-hal yang berhubungan dengan seorang tokoh, seperti nama lengkap, alias, gelar, jabatan, dan pangkat
  2. Tempat: hal-hal yang berhubungan dengan tempat, seperti nama, letak geografis, dan julukan
  3. Waktu: hal-hal yang berhubungan dengan kronologi atau kronik peristiwa
  4. Peristiwa: hal-hal yang berhubungan dengan suatu peristiwa, seperti tanggal, tempat, tonggak, dan dampak
  5. Rekor: hal-hal yang berhubungan dengan rekor yang dipecahkan, seperti ukuran waktu, jarak, dan tinggi
  6. Angka: hal-hal yang berhubungan dengan fakta angka, seperti banyak, jumlah, dan urutan
  7. Kutipan: kebenaran teks kutipan dan sumber kutipan
  8. Slogan (tagline): ketepatan slogan
  9. Lambang, simbol, ikon: penggunaan lambang dan maknanya
  10. Singkatan: penulisan singkatan dan kepanjangan

Manajemen pengetahuan mengenal konsep piramida DIKW (data, information, knowledge, wisdom). Data adalah fakta atau angka mentah yang belum diolah, sedangkan informasi adalah data yang sudah diolah menjadi lebih bermakna. Pengetahuan (knowledge) adalah pemahaman suatu topik berdasarkan akumulasi informasi, sedangkan kearifan (wisdom) adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan untuk tujuan tertentu.

Gambar Contoh Piramida DIKW (i-SCOOP)

Kita ambil contoh penelitian melalui kuesioner tentang faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan sebuah restoran. Pengumpulan kuesioner menghasilkan data angka jumlah pelanggan yang merasa harga berpengaruh terhadap kepuasan mereka. Pengolahan data menghasilkan informasi pengaruh faktor harga terhadap kepuasan pelanggan. Analisis dan perbandingan hasil kuesioner menghasilkan pengetahuan mengapa harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Akhirnya, pengetahuan itu diterapkan dalam kearifan berupa saran bagaimana pemilik restoran harus bertindak untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Kalau melihat definisi unsur piramida DIKW, tampaknya yang dimaksud Pak Bambang dengan fakta ialah informasi. Menurut konsep DIKW, fakta adalah bagian dari data. Itu sebabnya tulisan ini saya beri judul “Penyuntingan Data dan Informasi”, bukan “Penyuntingan Data dan Fakta”.

Tingkatkan keterampilan berbahasa Anda melalui kelas Narabahasa, baik yang diadakan secara langsung (sinkron) maupun melalui rekaman (asinkron). Kunjungi toko daring kami di Shopee dan Tokopedia untuk memperoleh buku-buku dan pernak-pernik kebahasaan yang menarik.

--

--

Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang belajar bercerita setiap hari