Penulisan Unsur Serapan
#477: 95 butir umum dan 4 butir khusus
Ketika merapikan daftar tulisan kebahasaan di Medium, saya baru menyadari bahwa belum ada tulisan tentang penulisan unsur serapan—bab IV pada Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Pada pemutakhiran EYD 2021–2022, saya tergabung dalam komisi yang merumuskan topik ini. Tanpa sadar, saya menunda penulisan topik ini karena terlalu ingin sempurna menampilkan hasil kerja komisi saya. Akibatnya, tulisan itu tidak kunjung rampung.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Pedoman penulisan unsur serapan memberikan panduan bagaimana cara kita menyerap huruf atau gabungan huruf bahasa lain (asing atau daerah) ke dalam bahasa Indonesia. Dengan pedoman ini, penyerapan diharapkan dapat dilakukan dengan konsisten. Pengguna bahasa bahkan dapat melakukan sendiri penyerapan dengan mengacu kepada pedoman ini. Contohnya, pengguna bahasa dapat menentukan bagaimana menyerap “ch” pada chef: cef, kef, atau sef. Nanti kita bahas di bawah.
Bab pedoman dibagi menjadi tiga subbab. “Pengantar” menjelaskan dasar pedoman. “Penulisan Unsur Serapan Umum” memberikan pedoman penyerapan unsur bunyi, huruf, atau gabungan huruf tertentu secara umum. “Penulisan Unsur Serapan Khusus” menggariskan pedoman khusus yang berlaku untuk kondisi khusus. Subbab kedua dan ketiga disusun dalam bentuk…