Member-only story
Penulis Harus Skeptis, Reflektif, dan Gemar Membaca
#163: Gabungkan riset, observasi, dan interviu.
Dear Ivan, bagaimana kabarmu? Minggu lalu pasti campur aduk pikiran dan perasaanmu. Sama. Pikiran dan perasaan saya demikian pula adanya. Banyak dari kita yang mendapati pikiran dan perasaan yang campur aduk karena ketidakpastian.
Saya kaget ketika membaca surel dengan pembuka seperti di atas dari Wisnu Nugroho — nama lengkap Mas Inu — saat awal pandemi, Maret 2020. Awalnya saya GR (gede rasa) dan berpikir, “Wah, Mas Inu ingat dengan saya.” Namun, setelah saya baca dengan teliti, surel itu bertajuk “Surat dari Editor Kompas.com”. Oalah, ini nawala (newsletter) dari Kompas.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Sejak saat itu, Mas Inu mengirimi saya surel tiap pekan sampai dengan Mei 2022, saat badai pandemi mereda. Meski nawala Mas Inu dikirimkan kepada banyak orang, gaya tulisannya membuat para pembaca merasa surat itu khusus ditujukan untuk mereka. Ternyata, dia memang membayangkan sedang berbicara kepada teman-temannya saat menulis surel-surel itu.
Cerita itu saya dapatkan saat mengobrol dengan Mas Inu pada Kinara #21, Minggu malam, 28 Mei 2023.
Mas Inu ini tampaknya tipe setia. Dia sudah bekerja di Harian Kompas sejak 2001 —…