Member-only story

Pembuat Konten

#79: Kita tidak mungkin memuaskan semua orang; jadikan kritik sebagai bekal untuk membuat konten yang lebih baik.

Ivan Lanin
2 min readMar 14, 2023
Foto: Stefani Dewinatalia

“Uda pernah dikritik karena suka membuat konten kebahasaan?”

Demikian salah satu pertanyaan yang diajukan Mbak Leha (Tiffany Al Hamid) ketika saya mengobrol dengannya Senin kemarin, 13 Maret 2023, untuk mengisi acara Kreatalk di kanal YouTube BuddyKu.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

BuddyKu merupakan platform portal yang menyediakan konten, baik agregasi dari sumber konten lain maupun orisinal dari pengguna (user generated content/UGC). Platform ini merupakan prakarsa MNC Group yang diluncurkan pada 2021. Acara Kreatalk tampaknya ditujukan bagi para pembuat konten (content creator) yang diwadahi BuddyKu.

Obrolan dengan Mbak Leha membuat saya berpikir, “Ternyata saya termasuk pembuat konten, ya?”

Saya tidak meniatkan diri untuk menjadi pembuat konten kebahasaan. Saya mulai belajar menulis formal di Wikipedia Bahasa Indonesia (WPID) dengan suntingan perdana untuk “Pajak Penghasilan” pada 23 Februari 2006. Setelah itu, saya membuat blog di WordPress dengan tulisan pertama “Keadaan Kahar” bertanggal 20 Juni 2007. Kedua tulisan itu sangat pendek dan agak memalukan kalau dibaca ulang…

--

--

Ivan Lanin
Ivan Lanin

Written by Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari

No responses yet