Member-only story

Ng#aibuburit Ngapain

#113: Manusia harus mencari peran baru agar tidak diperbudak oleh AI.

Ivan Lanin
3 min readApr 17, 2023
Gambar 1 Tangkapan Layar Ng#aibuburit 15 April 2023

Mas Ega mengirimkan pesan WhatsApp kepada saya pada Selasa pagi, 28 Maret 2023, “Uda Lanin, selamat pagiii. Berkenankah untuk sharing online tentang ChatGPT di acara komunitas Ngapain?”

Saya kaget. Sejak awal Maret, saya memang mengirim beberapa twit tentang ChatGPT, tetapi saya bukan ahli kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Saya mulai serius mengutak-atik potensi ChatGPT ketika menemukan tugas mahasiswa yang dibuat dengan bantuannya. Gara-gara itu, saya merasa perlu mencari tahu bagaimana cara memanfaatkan alat baru tersebut dengan bijak. Namun, pengetahuan saya tentang AI dan ChatGPT masih minim.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Mas Ega (Brilliant Yotenega) tampaknya sangat giat menekuni AI selama beberapa bulan terakhir. Minat itu diwujudkannya dengan pendirian komunitas Ngapain (Ngulik Asah Pikiran Artificial Intellegence Indonesia) dalam bentuk grup WhatsApp dan media sosial. Komunitas tersebut sudah beberapa kali mengadakan diskusi baik secara luring maupun daring.

Setelah berpikir sejenak, saya mengiyakan ajakan Mas Ega. Mas Ega mengusulkan topik “Bahasa Indonesia dan Kecerdasan Buatan: Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dalam Bahasa Indonesia”…

--

--

Ivan Lanin
Ivan Lanin

Written by Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari

No responses yet