Member-only story
Kegiatan
Merawat Diri lewat Kata
#904: Kelas Daring Menulis Jurnal untuk Kesehatan Mental
Lima menit menjelang pukul sembilan, saya baru tiba di rumah Eril, adik saya, di Kanayakan, Bandung. Jantung berdegup lebih cepat. Udara Bandung yang sejuk tidak mampu mencegah butir keringat menetes. Kelas daring Narabahasa bertajuk “Menulis Jurnal untuk Menjaga Kesehatan Mental” akan segera dimulai. Perjalanan dari Jakarta ternyata lebih lama dari perkiraan. Untunglah, Eril sigap menyiapkan meja di kamar kerjanya.
🔑 Lanjutkan membaca dengan mengklik tautan teman ini.
Selain waktu yang mepet, ada kendala kecil lain. Penyuara telinga (earphone) saya tertinggal di Jakarta! Saya pun meminjam milik Eril. Setelah semua siap, barulah saya dapat bernapas lega. Koneksi stabil, layar menyala, dan saya memasuki ruang Zoom yang sudah diisi 12 peserta. Moderator pagi itu, Ito , telah siap memandu kelas. Di antara peserta, saya juga melihat nama yang sudah saya kenal: Mas .
Bahan kelas disusun dari pengalaman pribadi menulis harian selama lebih dari 900 hari. Sebenarnya materinya tidak rumit. Namun, saya sempat terjebak dalam keinginan untuk menyusunnya sebaik mungkin. Keinginan itu justru memperlambat proses. Akhirnya, saya memutuskan membaginya menjadi tiga bagian sederhana: mengapa…