Member-only story
Menyiram Taman
#469: Memberi hidup pada tanaman
Nama deputi rumah tangga saya Joni. Nama lengkap di KTP-nya hanya satu kata: Ponijo. Joni sudah ikut mertua saya sejak lama. Dia sempat keluar untuk bekerja sebagai buruh bangunan, tetapi kembali bekerja untuk kami ketika saya pindah ke rumah sendiri pada 2012. Joni masih lajang dan sehari-hari tinggal di rumah kami. Dia hanya mudik menjelang Idulfitri ke kampungnya di Donorejo, Purworejo, Jawa Tengah.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Saya bercanda ketika menyebut “deputi rumah tangga” (DRT). Istilah itu hanya rekaan saya. Setelah jongos, pembantu, pembantu rumah tangga (PRT), dan asisten rumah tangga (ART), istilah DRT mungkin akan digunakan untuk menyebut orang yang membantu urusan rumah tangga. Namun, sampai sekarang masih ART yang lazim dipakai. Dalam dunia kerja, istilah “deputi” sudah mulai marak dipakai sebagai nama jabatan.
Selama Joni cuti Lebaran, biasanya dua pekan, kami tidak mempekerjakan ART infal, tetapi melakukan sendiri tugas domestik, seperti membersihkan rumah dan menyiram taman. Kata “infal” berasal dari bahasa Belanda invaller yang berarti ‘pengganti’. Saya paling senang menyiram taman dan paling benci menyetrika pakaian. Menyiram taman membawa keteduhan, sedangkan menyetrika pakaian menguras tenaga dan menerbitkan peluh.