Menulis Memoar Pribadi

#30: Pikirkan manfaat yang dapat dipetik pembaca

Ivan Lanin

--

Foto: Suzy Hazelwood

Ini hari ke-30 dari ikhtiar saya menulis tiap hari. Niat untuk menulis tiap hari itu muncul setelah saya mengikuti kelas Menulis sebagai Meditasi Sehari-hari. Saya tertantang untuk melatih bawah sadar, kreativitas, dan fokus dengan menulis tiap hari.

Belum jadi anggota Medium? Baca gratis tulisan ini di sini.

Terus terang saya agak curang. Beberapa tulisan saya ambil dari draf yang sudah setengah jadi atau dari tulisan lama yang belum pernah diterbitkan. Namun, jumlahnya tidak banyak; paling sekitar lima tulisan. Bolehlah sebagai awal. Nanti saya tidak akan curang lagi, deh. Stok tulisan saya pun sudah habis, kok.

Tantangan pertama dari menulis tiap hari ialah mencari topik tulisan. Saya ingat pernyataan salah seorang narasumber pada salah satu pelatihan menulis yang saya ikuti. Beliau menyatakan bahwa memoar merupakan jenis tulisan yang termudah untuk dibuat.

Memoar adalah tulisan yang dibuat berdasarkan pengalaman pribadi. Berbeda dengan biografi, memoar berfokus pada sebuah peristiwa tertentu dalam hidup seseorang, bukan keseluruhan kisah hidup. Gampangnya, memoar itu buku harian atau diari. Kata terakhir saya tulis dengan huruf miring karena KBBI ternyata memasukkannya sebagai kata ragam cakapan.

--

--

Responses (7)