Member-only story
Menggambar dengan AI
Kuncinya ialah kejelasan dan ketepatan perintah.
Saya tidak mahir menggambar. Saya juga bukan orang visual yang lebih mudah memahami sesuatu melalui gambar. Teks sudah cukup bagi saya. Saya menggunakan gambar terutama untuk membuat grafik data, alur proses, dan peta pikiran. Bahan presentasi saya lebih banyak dihiasi dengan bentuk (shapes) atau ikon bawaan Microsoft PowerPoint daripada gambar atau foto.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Oleh karena itu, saya tidak terlalu antusias menyambut kemampuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menghasilkan gambar. Saya mengikuti eksperimen gambar AI Ndoro Kakung di Facebook dengan kagum bercampur iri. Karena penasaran, saya mencoba Midjourney dan Stable Diffusion meski hanya sebentar. Saya lebih tertarik untuk mengoprek fitur lain dari AI.
Kehadiran Bing Image Creator membuat saya kembali bereksperimen untuk menggambar dengan AI. Saya juga mencoba Leonardo dan Adobe Firefly sambil masih mencari manfaat kekuatan adidaya pembuatan gambar dengan AI bagi saya. Akhirnya, saya menemukan satu kegunaan gambar buatan AI, yaitu sebagai gambar ilustrasi tulisan, meski hingga kini saya masih lebih sering mengambil ilustrasi tulisan dari Pexels atau Unsplash.