Mendalami Frasa
Gabungan kata nonpredikatif yang mengisi satu fungsi dalam kalimat.
Saya tidak ingat apakah dahulu pernah diajari tentang “frasa” dalam mata pelajaran atau mata kuliah bahasa Indonesia. Yang saya ingat, saya perlu mempelajari ulang topik itu ketika mulai mendalami lagi ilmu bahasa secara autodidaktik. Hasilnya saya tuangkan dalam tulisan blog bertarikh 2010 yang menjelaskan perbedaan kata, frasa, klausa, dan kalimat.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Belakangan, saya lihat soal-soal tentang frasa beberapa kali ditanyakan dalam ujian masuk perguruan tinggi. Fauzan al-Rasyid pernah membuat utas penjelasan frasa di Twitter—saya masih belum nyaman menulis “X” untuk nama media sosial ini. Pengetahuan tentang frasa memang membantu kita untuk merangkai kalimat. Mungkin itu alasan mengapa soal tentang itu dimasukkan dalam ujian tersebut.
Hakikat Frasa
Frasa adalah gabungan atau kelompok kata. Ia berbeda dengan “klausa” dalam hal frasa bersifat nonpredikatif, sedangkan klausa bersifat predikatif. Artinya, di dalam frasa tidak ada predikat. Misalnya, anak itu adalah frasa, sedangkan anak itu pergi adalah klausa. Frasa hanya mengisi satu fungsi dalam kalimat: subjek, predikat, objek, pelengkap, atau keterangan.