Member-only story

Memaksa Tukang Gambar Menulis

#611: Dari catatan obrolan lisan menjadi draf tulisan

Ivan Lanin
3 min readAug 27, 2024
Ilustrasi: Kenan Buhic/Unsplash

Saya frustrasi memaksa Kang Zul untuk menulis. Sebagai desainer grafis, dia bernasib sial karena bekerja di perusahaan yang mengharuskan semua pegawai membuat satu tulisan tiap dua pekan. Menulis memang bukan keahliannya, tetapi jangan ditanya kalau disuruh menggambar. Kiriman media sosial dan berbagai desain grafis Narabahasa merupakan hasil karyanya.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Saat evaluasi kinerja kuartal II 2024, terungkap bahwa selama kuartal itu tidak ada satu pun tulisan yang dihasilkan Kang Zul, padahal hampir semua pegawai lain menghasilkan enam tulisan. Publikasi Aksaranara hanya dihuni satu tulisannya. Waktu itu saya mengancam, “Kalau masih tidak ada tulisan dalam satu kuartal, gaji Kang Zul dipotong 5% sesuai dengan bobot indikator kinerja swalatih, ya.”

Namun, saya tidak tega. Saya meminta Divisi SDM untuk mengatur sesi bimbingan menulis khusus untuk Kang Zul. Sesi itu terlaksana Senin lalu setelah rapat koordinasi pekanan Narabahasa. Kang Zul, saya, dan staf SDM Narabahasa Neng Sri bertemu bertiga melalui Zoom.

Saya minta Kang Zul menyiapkan ponsel untuk merekam suara guna menerapkan teknik menulis dengan suara. Teknik ini manjur untuk mereka yang lancar…

--

--

Ivan Lanin
Ivan Lanin

Written by Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari

Responses (7)