Member-only story
Mau Menulis Apa?
#5: Ide dapat muncul dari bacaan, amatan, obrolan, dan pendapat
Saya malu ketika Divisi SDMA (Sumber Daya Manusia dan Aset) memaparkan laporan pekanan mereka. Saya satu-satunya orang yang tidak mengumpulkan tulisan untuk Swalatih yang diaktifkan kembali pekan lalu. Swalatih merupakan program rutin Narabahasa yang mewajibkan tiap orang untuk menyetor tulisan tiap dua pekan.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Masalahnya, tulisan yang diberikan mesti yang personal. Saya bukan orang yang terbiasa menuliskan perasaan saya. Mengungkapkan perasaan secara lisan pun tidak terlalu sering saya lakukan. Saya tipe orang yang terlalu mengagung-agungkan logika sehingga kerap abai terhadap rasa. Bah!
Kalau diminta membuat tulisan nonpersonal, saya lancar. Beri saya topik yang perlu ditulis dan, dalam waktu satu jam, tulisan sekitar 500 kata sudah dapat saya hasilkan. Ya, ditambah 30 menit lagi untuk swasunting, deh.
Menuliskan sesuatu yang personal itu perkara lain. Sebenarnya, sejak tenggat pengumpulan tulisan pada Kamis pekan lalu, saya sudah memikirkan apa yang mau saya tulis. Buntu. Saya tidak punya ide mau mengangkat apa untuk dibuat sebagai tulisan personal. Aneh.