Keterampilan Manusia untuk Menghadapi AI

#104: Manusia harus lebih komunikatif, kolaboratif, kritis, dan kreatif guna menghadapi kecerdasan artifisial.

Ivan Lanin

--

Sumber Gambar: Tara Winstead/Pexels

Beberapa waktu yang lalu saya mengobrolkan ChatGPT dengan mertua laki-laki saya. Beliau meminta saya menjelaskan apa itu ChatGPT. Saya mencoba menguraikan ChatGPT secara sederhana kepada beliau sambil menunjukkan beberapa contoh perintah (prompt) yang dapat diajukan.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Papa mertua saya terkagum-kagum dengan kemampuan kecerdasan artifisial (AI) ChatGPT. Beliau pun bertanya, “Lalu, apa yang nanti akan menjadi kelebihan manusia dibandingkan dengan AI?” Meski sudah berusia 78 tahun, beliau masih sangat kritis.

Saat itu, yang terlintas di kepala saya ialah sebuah artikel — kalau tidak salah dari World Economic Forum — yang menyatakan bahwa dua keterampilan manusia yang masih sulit untuk digantikan mesin adalah kecerdasan emosional dan kreativitas. Saya menjawab sesuai dengan ingatan saya akan artikel tersebut. Beliau tampaknya puas dengan jawaban saya ketika itu.

Setelah lebih lama memakai ChatGPT, saya ragu dengan jawaban saya. Saya pikir AI sudah mulai dapat meniru kedua keterampilan yang tadinya saya anggap sulit mereka pelajari…

--

--

No responses yet