Kaum Mendang-mending

#87: Jangan meremehkan cerita orang lain dengan menggunakan kata “mending”.

Ivan Lanin

--

Foto: Aarón Blanco Tejedor/Unsplash

Teman saya Miki — bukan nama sebenarnya — bercerita. Dia kesal kepada salah satu temannya — sebut saja Donal. Donal sering meremehkan curhat orang lain dengan membandingkan apa yang dialami orang itu dengan kejadian yang menimpa dirinya atau orang-orang dekatnya.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Beberapa hari yang lalu, Miki berkumpul bersama Donal dan beberapa teman lain. Miki berkisah bahwa dia baru saja diomeli oleh mitra kerjanya karena lalai melakukan sesuatu. Miki sedih karena partnernya itu jarang marah. Dia merasa bersalah dan mengharapkan hiburan dengan bercerita kepada teman-teman dekatnya.

Alih-alih menghibur, Donal berkata, “Lo masih mending. Gue pernah diomeli habis-habisan dan dipecat oleh bos gue gara-gara lupa ngerjain tugas dari dia.” Setelah itu, Donal melanjutkan dengan menceritakan berbagai masalah yang dihadapinya saat berhadapan dengan atasannya itu. Cerita Miki terpotong di tengah jalan.

Ini bukan pertama kalinya Donal melakukan itu. Pada suatu waktu, teman mereka Gufi — juga bukan nama sebenarnya — didiagnosis menderita kanker stadium dua. Gufi bercerita panjang lebar soal kegelisahannya menghadapi berbagai terapi yang harus…

--

--

Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari