Member-only story

Jurnal

#593: Kronologi peristiwa vs. curahan perasaan

Ivan Lanin
2 min readAug 9, 2024
Ilustrasi: Jess Bailey Designs/Pexels

“Berarti apa, nih, yang dilakukan di Medium ini? Punya blog di sana, gitu? Berarti jurnal?” tanya Bang Radit.

Pertanyaan itu mengingatkan saya pada niat yang masih gagal terwujud: menulis jurnal harian. Saya memang sudah lancar menulis tiap hari di Medium, tetapi menurut saya itu bukan jurnal. Saya ingin bisa mencatat semua kegiatan saya setiap hari, apa yang saya pikirkan, dan apa yang saya rasakan. Namun, ternyata sulit melakukan itu meski dua bulan terakhir saya berhasil memaksa diri membuat rekap pekanan.

Belum jadi anggota Medium? Baca gratis tulisan ini di sini.

Saya jadi ingat Ayah. Setelah pensiun, Ayah mencatat kegiatan beliau tiap hari, termasuk berapa cangkir kopi yang beliau minum, dalam sebuah buku kecil berwarna abu-abu. Saya pernah membaca buku itu dan terharu. Isinya terutama rute Transjakarta yang beliau jalani hari itu dan ayat Al-Qur’an yang beliau baca. Masa pensiun Ayah diisi dengan berkeliling kota sendirian dan mendaras kitab suci.

Pernah beberapa kali saya mencoba menulis jurnal harian. Jadinya seperti kronologi peristiwa: “6.00 Bangun dan buru-buru salat. 6.30 Lari pagi sejam. 7.45 Pendinginan sambil menonton YouTube.” Saya sebal. Saya ingin bisa menulis jurnal seperti Mas wahab, tetapi belum bisa—paling tidak dalam bentuk…

--

--

Ivan Lanin
Ivan Lanin

Written by Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari

Responses (9)